Diposkan pada bahan kimi yang terdapat pada rokok

Gaya Hidup Merokok Akan Mempercepat Kematian, Kenapa? Karena Kandungan Di Dalamnya. Yuk Temukan Pengetahuannya

Gaya Hidup Merokok Akan Mempercepat Kematian? kenapa?

rokok membunuhmu
rokok membunuhmu
rokok membunuhmu
rokok membunuhmu

yuk simaka lebih dalam 🙂

Rokok bukanlah suatu barang langka yang bisa ditemukan di negeri ini. Dan bukan rahasia umum lagi begitu banyaknya jumlah perokok saat ini.  Bahkan banyak anak-anak SD yang sudah merokok hanya ikut-ikutan temannya atau cenderung bergaul dengan yang lebih besar  tanpa tahu akibatnya.  Atau hal itu merupakan akibat orang tua perokok berat kurang membatasi  sering merokok didepan anaknya, sehingga anak meniru kebiasaan orang tuannya.

orang tua mencontohkan merokok
orang tua mencontohkan merokok
anak-anak merokok
anak-anak merokok

Oleh karena itu para perokok perlu mengetahui kandungan membahayakan pada rokok sebagai berikut

1. Tembakau

Daun tembakau dipercaya dapat berkhasiat sebagai obat tradisional. Hal ini menimbulkan kontroversi. Air tembakau, misalnya dapat dipakai membersihkan luka yang kotor dan borok yang membusuk dan berulat. Getah daunnya bisa dipakai untuk membersihkan kotoran pada luka bernanah atau sebagai racun yang dioleskan pada senjata tajam. Daun tembakau dapat pula digunakan sebagai tapal pada bisul, atau mengobati orang yang perutnya mulas. Rebusan daun keringnya berkhasiat sebagai obat cacing.

Selain itu, tembakau dapat pula menghasilkan protein anti-kanker yang berguna bagi penderita kanker, sebagai reaktor penghasil protein GCSF (suatu hormon yang menstimulasi produksi darah), dan menstimulasi perbanyakan sel tunas yang bisa dikembangkan untuk memulihkan jaringan fungsi tubuh yang sudah rusak.

Nikotin dijumpai secara alami di dalam batang dan daun tembakau yang mengandung nikotin paling tinggi, atau sebanyak 5% dari berat tembakau. Nikotin merupakan racun saraf manjur dan digunakan sebagai racun serangga. Pada suhu rendah, bahan ini bertindak sebagai perangsang dan adalah salah satu sebab utama mengapa merokok digemari dan dijadikan sebagai tabiat.

Nah loh.. pada tembakau sendiri terdapat nikotin,  terus bagaimana rokok bisa dikatakan racun dan menyebabkan kematian?

yuk simak lagi 🙂

 

 

2. Kandungan racun pada rokok

Asap rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun dan bahan-bahan yang dapat menimbulkan kanker (karsinogen). Kandungan racun pada rokok itu antara lain:

1. Tar

Tar terbentuk selama pemanasan tembakau. Tar merupakan kumpulan berbagai zat kimia yang berasal dari dan tembakau sendiri, maupun yang ditambahkan dalam proses pertanian dan industri sigaret. Tar adalah hidrokarbon aromtik polisiklik yang ada dalam asap rokok, tergolong dalam zat karsinogen, yaitu zat yang dapat menumbuhkan kanker. Kadar tar yang dikandung dalam asap rokok inilah yang berhubungan dengan risiko timbulnya kanker.

kandungan kimiawi pada rokok
kandungan kimiawi pada rokok

2. Nikotin

Nikotin adalah alkaloid toksis yang berasal dari tembakau. Sebatang rokok umumnya berisi 1 – 3 mg nikotin. Nikotin diserap melalui paru-paru dan kecepatan absorpsinya hampir sama dengan masuknya nikotin secara intravena. Nikotin masuk ke dalam otak dengan ceat dalam waktu kurang lebih 10 detik. Dapat melewati barrier di otak dan diedarkan ke seluruh bagian otak, kemudian menurun secara cepat, setelah beredar keseluruh bagian tubuh dalam wkatu 15 – 20 menit pada waktu penghisapan terakhir. Efek bifastik dari nikotin pada dosis rendah menyebabkan rangsangan ganglionik yang eksitasi. Tetapi pada dosis tinggi menyebabkan blokade ganglionik setelah eksitasi sepintas.

nikotin
Nikotin

Racun dan karsinogen yang timbul akibat pembakaran tembakau dapat memicu terjadinya kanker. Pada awalnya rokok mengandung 8-20 mg nikotin dan setelah dibakar nikotin yang masuk ke dalam sirkulasi darah hanya 25%. Walau demikian jumlah kecil tersebut memiliki waktu hanya 15 detik untuk sampai ke otak manusia.

Nikotin diterima oleh reseptor asetilkolin-nikotinik yang kemudian terbagi ke jalur imbalan dan jalur adrenergik. Pada jalur imbalan, perokok akan merasa nikmat, memacu sistem dopaminergik. Hasilnya perokok akan merasa lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar. Sementara di jalur adrenergik, zat ini akan mengaktifkan sistem adrenergik pada bagian otak lokus seruleus yang mengeluarkan sorotin. Meningkatnya sorotin menimbulkan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. Hal inilah yang menyebabkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah ketergantungan pada nikotin.

3. Karbonmonoksida (CO)

Karbonmonoksida merupakan gas beracun yang tidak berwarna. Kandungannya di dalam asap rokok 2 – 6%. Karbonmonoksida pada paru-paru mempunyai daya pengikat (afinitas) dengan hemoglobin (Hb) sekitar 200 kali lebih kuat dari pada daya ikat oksigen (O2) dengan hemoglobin (Hb). Dalam waktu paruh 4 – 7 jam sebanyak 10% dari Hb dapat terisi oleh karbon monoksida dalam bentuk COHb (Carboly Haemoglobin), dan akibatnya sel darah merah akan kekurangan oksigen, yang akhirnya sel tubuh akan kekurangan oksigen. Pengurangan oksigen jangka panjang dapat mengakibatkan pembluh darah akan terganggu karena menyempit dan mengeras. Bila menyerang pembuluh darah jantung, maka akan terjadi serangan jantung.

3. Pengaruh negatif penggunan rokok

Efek dari rokok/tembakau memberi stimulasi depresi ringan, gangguan daya tangkap, alam perasaan, alam pikiran, tingkah laku, dan fungsi psikomotor. Jika dibandingkan zat-zat adiktif lainnya rokok sangatlah rendah pengaruhnya, maka ketergantungan pada rokok tidak begitu dianggap.

Disamping itu beberapa penyakit akibat merokok menurut Badan POM RI antara lain:

akibat merokok
akibat merokok

– Penyakit jantung dan strok.

Satu dari tiga kematian di dunia berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke. Kedua penyakit tersebut dapat menyebabkan “sudden death” (kematian mendadak).

– Kanker paru

Satu dari sepuluh perokok berat akan menderita penyakit kanker paru. Pada beberapa kasus dapat berakibat fatal dan menyebabkan kematian, karena sulit dideteksi secara dini. Penyebaran dapat terjadi dengan cepat ke hepar, tulang, dan otak.

– Kanker mulut

Merokok dapat menyebabkan kanker mulut, kerusakan gigi, dan penyakit gusi.

– Osteoporosis

Karbonmonoksida dalam asap rokok dapat mengurangi daya angkut oksigen darah perokok sebesar 15%, mengakibatkan kerapuhan tulang sehingga lebih mudah patah dan membutuhkan waktu 80% lebih lama untuk penyembuhan. Perokok juga lebih mudah menderita sakit tulang belakang.

– Katarak.

Merokok dapat menyebabkan gangguan pada mata. Perokok mempunyai risiko 50% lebih tinggi terkena katarak, bahkan bisa menyebabkan kebutaan.

-Psoriasis

Perokok 2-3 kali lebih sering terkena psoriasis yaitu proses inflamasi kulit tidak menular yang terasa gatal, dan meninggalkan guratan merah pada seluruh tubuh.

– Kerontokan rambut

Merokok menurunkan sistem kekebalan, tubuh lebih mudah terserang penyakit seperti lupus erimatosus yang menyebabkan kerontokan rambut, ulserasi pada mulut, kemerahan pada wajah, kulit kepala dan tangan.

– Dampak merokok pada kehamilan

Merokok selama kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin lambat dan dapat meningkatkan risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Risiko keguguran pada wanita perokok 2-3 kali lebih sering karena karbon monoksida dalam asap rokok dapat menurunkan kadar oksigen.

– Impotensi

Merokok dapat menyebabkan penurunan seksual karena aliran darah ke penis berkurang sehingga tidak terjadi ereksi.

4. Tipe-tipe Perokok

Menurut Silvan Tomkins ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, keempat tipe tersebut adalah :

  1. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green (dalam Psychological Factor in Smoking, 1978) menambahkan 3 sub tipe ini :

    1. Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan.

    2. Stimulation to pik them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan.

    3. Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok, misalnya merokok dengan pipa.

  2. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila marah, cemas ataupun gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat.

  3. Perilaku merokok yang adiktif. Oleh Green disebut sebagai psychological addiction. Bagi yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok yang dihisapnya berkurang. Mereka umumnya akan pergi keluar rumah membeli rokok, walau tengah malam sekalipun.

  4. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah kebiasaan rutin. Pada tipe orang seperti ini merokok merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis.

Tempat merokok juga mencerminkan perilaku si perokok, yang dapat digolongkan atas :

  1. Merokok di tempat umum.

    • Kelompok homogen (sama-sama perokok), secara bergerombol mereka menikmati kebiasaannya. Umumnya masih menghargai orang lain, karena itu mereka menempatkan diri di smoking area.

    • Kelompok yang heterogen (merokok di tengah orang lain yang tidak merokok). Pada tipe ini tergolong sebagai orang yang tidak berperasaan, kurang etis dan tidak mempunyai tata krama, bertindak kurang terpuji serta kurang sopan.

  2. Merokok di tempat yang bersifat pribadi

    • Di kantor atau di kamar tidur pribadi. Pada tipe ini individu tergolong kurang menjaga kebersihan diri, penuh dengan rasa gelisah yang mencekam.

    • Di toilet.  Perokok jenis ini dapat digolongkan sebagai orang yang suka berfantasi.

 

SO….?

Mari hidup sehat 🙂

semoga bermanfaat 🙂

simak cara berhenti merokok di:

https://eenendangsarielmuhyiblog.wordpress.com/2014/11/19/cara-berhenti-merokok-krena-merokok-membunuhmu/

Penulis:

cantik simple apa adanya

Tinggalkan komentar